Seni Melarikan Diri: Menyelami Escapisme Dunia Fantasi untuk Kesejahteraan pikiran - IIHIDAYAT.COM

Seni Melarikan Diri: Menyelami Escapisme Dunia Fantasi untuk Kesejahteraan pikiran

Seni Melarikan Diri: Menyelami Escapisme Dunia Fantasi untuk Kesejahteraan pikiran
Escapisme dunia fantasi
Image by Natalia Y. On Unsplash.com
"People talk about escapism as if it's a bad thing... Once you've escaped, once you come back, the world is not the same as when you left it. You come back to it with skills, weapons, knowledge you didn't have before. Then you are better equipped to deal with your current reality." -Neil Gaiman

Apa itu Escapisme?

Escapisme atau pelarian adalah kecenderungan manusia untuk melarikan diri dari realitas yang keras dan mencari penghiburan. Imajinasi adalah kunci utama dalam menciptakan dunia fantasi. Namun, apa sih sebenarnya yang membuat dunia fantasi begitu memikat? Daya pikat dalam dunia fantasi adalah memungkinkan kita untuk menjelajahi tempat-tempat baru, bertemu berbagai karakter menarik, dan mengalami petualangan yang seru. Karena fantasi sendiri, dunia ajaib dimana setiap hal dapat terjadi. Menjadikannya tempat pelarian yang sangat cocok bagi sebagian orang yang sedang mencari penghiburan diri. Dalam fantasi kita dapat melakukan berbagai hal, menjadi karakter yang berbeda, atau mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita hanya perlu masuk kedalam imajinasi terdalam dari diri kita. Dan bayangkan.

Mengapa kita memiliki kecenderungan untuk mencari pelarian?

Kehidupan sehari-hari seringkali dipenuhi dengan tekanan, stres, dan masalah yang sulit sekali diatasi, tidak jarang kita merasa sangat tertekan. Itulah mengapa escapisme ke dunia fantasi menawarkan pelarian sementara dari semua perasaan itu, memberikan kita kesempatan untuk bersantai, melepaskan beban pikiran, dan merasakan kebahagiaan sederhana dengan cara mengeksplorasi dunia yang berbeda, penuh keajaiban, dan petualangan.

Bagaimana media memfasilitasi escapisme? 

Buku, film, dan game adalah sarana yang populer untuk melarikan diri dari realitas. Mereka menyajikan dunia alternatif yang menarik, karakter yang relatable, dan cerita yang menggugah emosi, sehingga kita dapat dengan mudah terhanyut dalam imajinasi dan melupakan masalah dunia nyata.

Betapa menakjubkannya, bukan? Ditambah dengan perkembangan zaman yang semakin maju, dan berbagai media modern yang memudahkan kita memasuki relung fantasi yang ada dalam pikiran kita.

Buku, escapisme terkadang dimulai dengan literatur, dimana pembaca dapat kehilangan diri mereka sendiri dibalik halaman-halaman buku. Contohnya, The Lord of The Rings karya J.R.R. Tolkien membawa kita ke sebuah benua yang penuh dengan makhluk ajaib, pertempuran epik, dan pencarian yang heroik, yaitu Middle-Earth. Kita dapat dengan mudah terhanyut kedalam petualangan Frodo dan teman-temannya, untuk menghancurkan One Ring dan mengalahkan Sauron.

Film, film adalah salah satu media escapisme yang terbukti menjadi bentuk pelarian yang paling mudah diakses. Franchise populer seperti Marvel Cinematic Universe, yang membawa kita kepada dunia dimana pahlawan super dengan gagah berani melawan kejahatan. Atau film seperti Harry Potter yang membawa kita kepada dunia sihir yang amat memukau, di mana anak-anak biasa dapat menjadi penyihir yang kuat dan menghadapi tantangan yang luar biasa. Kita dapat merasakan keajaiban dan kegembiraan, atau bahkan ketegangan saat menonton Harry dan teman-temannya mempelajari sihir, dan melawan kejahatan.

Game, game menawarkan bentuk escapisme yang lebih interaktif yang memungkinkan kita untuk mengambil peran, memecahkan tantangan, dan memulai petualangan virtual. Game seperti Dragon Age series, atau The Elder Scrolls series memberikan pelarian yang luas dan pengalaman berpetualang yang indah. Tidak lupa juga The witcher 3 yang memungkinkan kita menjadi karakter bernama Geralt of Rivia, seorang witcher pemburu monster yang menjelajahi dunia fantasi yang luas dan berbahaya. Memberikan pengalaman pelarian yang lebih imersif dan interaktif.

Saya hampir lupa terdapat satu media lagi yang dapat membawa kita ke dunia fantasi yang mempesona tanpa materi visual. Yaitu, Musik. Kenapa musik? Musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi, dan membawa individu ke dalam kondisi berbeda yang tidak dapat disangkal. Berbagai genre musik dapat menawarkan bentuk pelarian yang unik melalui lirik dan melodinya.

Apa dampak positif Escapisme?

Selain menyenangkan escapisme juga memiliki dampak positif loh. Apa saja dampaknya? Mari, simak berikut ini:

Mengurangi kecemasan dan stress

Sebagaimana yang dikutip dari Halodoc. Membaca buku bisa meredam stres, membuat tubuh rileks dengan menurunkan detak jantung, serta mengurangi ketegangan pada otot. Selain itu menurut data kesehatan yang diterbitkan oleh jurnal Social Science & Medicine, membaca buku dapat memperpanjang usia. Itu menunjukan bahwa membaca atau berimajinasi dengan media lain ke dunia fantasi memang dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Hal ini dikarenakan saat kita terhanyut dalam dunia fantasi, kita cenderung melupakan masalah kita sendiri melepaskan diri dari tekanan dunia dan fokus terhadap petualangan yang sedang berlangsung.

Meningkatkan kreativitas dan imajinasi

Ketika terlibat dalam dunia fantasi dapat merangsang kreativitas dan imajinasi kita. Saat kita membaca tentang betapa ajaibnya dunia yang sedang kita jelajahi, yang berisikan makhluk ajaib, tempat-tempat fantastis, dan kekuatan supernatural, terkadang kita mulai termotivasi dan terinspirasi untuk membuat keajaiban serupa, berpikir di luar kotak dan menciptakan ide-ide baru.

Memberikan rasa kontrol dan kebebasan

Dalam dunia fantasi, kita dapat menjadi siapapun, mendapatkan apapun, dan melakukan apapun yang kita inginkan. Kita dapat menjadi Raja yang memerintah kerajaan makmur, menjadi pahlawan penyelamat dunia, penyihir ahli, penjahat yang menguasai dunia, atau bahkan menjadi seorang penjelajah abadi yang menemukan tempat-tempat baru. Hal ini memberikan kita rasa kontrol dan kebebasan yang mungkin tidak kita miliki didalam kehidupan nyata.

Membantu mengatasi kesulitan emosional

Bagi sebagian orang, dunia fantasi dapat menjadi tempat yang aman untuk memperoses kesulitan emosional. Dengan mengidentifikasi diri dengan karakter yang menghadapi tantangan serupa, kita dapat mengatasi masalah kita sendiri dan menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup. Itulah mengapa terkadang kita berpikir ada karakter yang relate dengan apa yang kita rasakan, dan kita merasa bahwa nasib karakter itu sama dengan apa yang dirasakan diri kita saat ini, lalu kita mulai berpikir untuk mengikuti ceritanya dan mungkin belajar dari karakter tersebut untuk ikut berkembang.

Apa dampak negatif dari escapisme?

Dimana ada dampak positif tentu saja ada juga dampak negatif nya, jika terlalu berlebihan berimajinasi dan bermain di dunia fantasi. Ingin tahu apa saja dampaknya?

Mengabaikan masalah dunia nyata

Terkadang kita terlalu ke asyikan bermain-main dengan imajinasi kita. Jika terlalu asyik dalam dunia fantasi, kita terkadang mulai mengabaikan masalah yang ada di dunia nyata, atau bahkan menghindarinya dengan cara melarikan diri ke dunia fantasi. Kita mungkin menunda-nunda tugas, menghindari tanggung jawab, dan kehilangan minat pada hal-hal positif yang penting bagi kita.

Isolasi sosial dan ketergantungan pada dunia fantasi

Jika kita terlalu banyak menghabiskan waktu dalam dunia fantasi, kita mungkin mulai mengisolasi diri atau istilah keren dalam bahasa jepang nya adalah menjadi seorang Hikikomori. Kita menjadi terlalu ketergantungan pada dunia fantasi untuk kebahagiaan kita. Kita terjebak dalam ilusi semu tak nyata yang ada pada dunia fantasi. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam hubungan interpesonal dan membuat kita sulit berfungsi secara normal dalam masyarakat. Dan yang terburuk adalah merubah tata komunikasi, sosialisasi menjadi terbatas, dan sulit menstrukturisasi kosa kata, yang menjadikannya sulit dalam berbicara.

Kehilangan motivasi dan produktivitas

Jika kita terlalu sering melarikan diri ke dunia fantasi, kita mungkin akan kehilangan motivasi dan produktivitas dalam kehidupan nyata. Kita mungkin akan merasa sulit untuk fokus terhadap tugas-tugas penting, merasa bosan dengan pekerjaan, sekolah, dan kehilangan minat dalam hobi atau aktivitas lainnya.

Kesulitan membedakan antara fantasi dan kenyataan

Karena dunia fantasi berlebihan kita dapat terjebak dalam posisi diantara kewarasan dan kegilaan. Dikarenakan terlalu asyik dalam dunia fantasi dan, kita mungkin mulai kesulitan membedakan antara fantasi dan kenyataan. Kita mungkin mulai percaya bahwa hal-hal yang terjadi dalam imajinasi kita adalah nyata, kita terjebak dalam delusi fantasi dan mungkin kita akan mulai merasa kecewa bahwa kehidupan nyata tidak sesuai dengan harapan kita.

Bagaimana menemukan keseimbangan yang wajar?

Tentu saja untuk dapat menikmati pelarian tanpa kecendrungan berlebihan kita perlu menemukan pola untuk menyeimbangkannya. Apa saja itu? Simak dibawah ini:

Menggunakan fantasi sebagai alat untuk relaksasi dan inspirasi

Dunia fantasi dapat menjadi alat yang berguna sebagai sarana relaksasi dan inspirasi, tetapi penting untuk tidak membiarkannya menguasai pikiran dan hidup kita. Gunakan hanya sebagai pelarian sesaat dari tekanan kehidupan dan stres, bukan sebagai pengganti kehidupan nyata.

Tetap terlibat dalam aktivitas kesibukan di dunia nyata

Penting untuk tetap terlibat dalam aktivitas dunia nyata, carilah kesibukan seperti bekerja, belajar, bersosialisasi, dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan hobi. Hal ini akan membantu kita tetap terhubung dengan kenyataan dan mencegah kita dari isolasi sosial dan terlalu ketergantungan pada dunia fantasi.

Membatasi waktu yang dihabiskan dalam dunia fantasi

Penting untuk kita dapat membatasi waktu yang kita habiskan untuk bermain-main dalam dunia fantasi. Kita harus menetapkan batasan yang wajar agar kesehatan mental kita terjaga, dan memastikan bahwa kita tidak mengabaiakan tanggung jawab kita.


Escapisme dalam fantasi dapat memberikan dampak positif, seperti mengurangi stres, meningkatkan kreativitas, dan memberikan rasa kontrol, Namun, penting untuk kita tidak membiarkannya menguasai hidup kita dan mencari keseimbangan antara fantasi dan kenyataan. Kita harus menggunakan imajinasi kita untuk memperkaya warna dalam hidup kita tetapi kita juga harus tetap berpijak dan menghadapi tantangan di dunia nyata. Imajinasi adalah karunia yang luar biasa. Dengan menggunakannya kita dapat mengatasi tekanan dalam hidup tapi ingat gunakan secara sehat, agar kita dapat menemukan makna yang lebih dalam, dalam hidup. Semoga informasinya bermanfaat. Terimakasih.


EmoticonEmoticon