IIHIDAYAT.COM: Aplikasi
Ulasan Joplin: Alternatif Gratis dan Aman untuk Menulis dan Pencatatan Digital

Ulasan Joplin: Alternatif Gratis dan Aman untuk Menulis dan Pencatatan Digital

Situs Official Joplin
Tampilan Situs Official Joplin

Sebelumnya saya pernah membahas soal aplikasi pencatatan Obsidian (Bisa dibaca disini: Obsidian) kali ini saya akan membahas aplikasi pencatatan lain yang bernama Joplin. Jika kamu masih mencari aplikasi dengan formatting Markdown yang lebih mudah di pahami dan memiliki tampilan simpel, Joplin bisa menjadi pilihan kamu. Mari di simak ulasan mengenai Joplin berikut ini:

Apa itu Joplin?

Joplin adalah aplikasi open-source yang didesain untuk membantu dalam pencatatan, pengorganisrian tulisan, dan mengatur to-do list. Joplin dibuat oleh Laurent Cozic pada tahun 2017. Joplin menonjol sebagai aplikasi yang efisien dan aman dalam perihal privasi. Joplin juga menghadirkan tampilan antarmuka yang user-friendly dan dirancang untuk pendatang baru, serta bagi kamu yang antusias terhadap Markdown.

Dengan kemampuan untuk membuat, mengatur notebook, dan ditambah dengan adanya fitur pencarian yang disebut Goto Anything... yang dapat mempermudah kamu dalam mengorganisir catatan yang kamu miliki menjadikan Joplin pilihan yang tepat untuk kamu yang menyukai aplikasi pencatatan yang simpel namun efisien dengan fitur yang ada, dan juga bagi kamu yang memprioritaskan privasi. Selain itu, sinkronisasi yang mulus antar perangkat memastikan bahwa data yang dapat diakses oleh kamu selalu aman berkat end-to-end enkripsi, Joplin memastikan data yang kamu miliki tetap ada di tangan kamu.

Sama dengan Obsidian, Joplin juga memungkinkan kamu mempersonalisasikan aplikasinya melalui plugin. Dengan plugin kamu dapat menambah atau mengubah fitur dalam aplikasi agar tampil sesuai dengan keinginan.

Cara Mendownload Joplin

Joplin adalah aplikasi gratis, bahkan kamu tidak perlu mendaftar untuk apapun atau tidak perlu juga memasukan informasi kartu kredit kamu. Hal yang perlu kamu lakukan hanyalah klik link Joplinapp.org dan klik icon 'Download the App'.
Simpel dan mudah, bukan? Setelah download selesai, kamu hanya perlu klik dan install.

Joplin tersedia untuk multiplatform mulai dari Windows, MacOS, dan Linux. Ada juga untuk aplikasi mobile seperti Android, dan Ios. Layaknya Obsidian, Joplin tidak tersedia untuk versi Website.

Mari Memulai dengan Joplin!

Tampilan antar muka Joplin

Antarmuka Joplin untuk desktop saat pertama kali dibuka dibagi menjadi tiga panel. Panel sebelah kiri menampilkan daftar dari notebooks  dan tags, bagian panel tengah menampilkan catatan dari notebook yang sedang kamu buka, ketika kamu pertama kali membuka Joplin dibagian panel tengah ini akan ada tutorial yang bermanfaat bagi kamu, tutorialnya cukup mudah dimengerti, dan dibagian panel kanan adalah bagian teks editor, tempat kamu menulis catatan yang sedang kamu buka. Kamu dapat membuat catatan sebanyak yang kamu mau. Namun, kamu masih dapat mengubah letak tampilannya dimenu View > Change Application Layout.

Dalam Joplin, kamu memiliki pilihan untuk menggunakanya dengan bahasa formatting Markdown atau rich teks format, dan kamu dapat mengganti diantara keduanya kapan saja. Mengenai formatting markdown sudah pernah dibahas dipostingan ulasan mengenai Obsidian, tapi jika kamu tidak ingin mempelajari bahasa formating Markdown, kamu dapat menggunakan rich teks format.

Apa itu rich teks format? Rich teks format adalah teks yang mendukung pemformataan agar terlihat lebih menarik dibandingkan teks biasa. Apa saja pemformatan rich teks format? Misalnya huruf tebal (bold), huruf miring (italic), bergaris bawah (underline) serta pemilihan font, ukuran font dan warna teks, sebenarnya pemformatan standar yang hampir kebanyakan orang sudah familiar, terlebih jika kamu sering menggunakan aplikasi Microsoft Word. Kamu bisa mengskses pemformatan ini menggunakan bar formatting yang sudah disediakan dibagian atas teks editor.

Jika kamu menggunakan Markdown teks editor, disebelah kanan akan ada panel live preview untuk melihat bagaimana formatting Markdown berkerja saat kamu menggunakannya. Kamu bisa mematikan fitur live preview tersebut kapan saja.

Fitur lain Dalam Joplin

Apa kamu ingin tahu fitur lainnya dalam Joplin?

1. Web Clipper

Joplin memiliki fitur clipper yang dapat kamu gunakan menggunakan browser untuk mengambil konten dan artikel dari web yang dapat secara instan dikirim ke aplikasi Joplin kamu. Terdapat ekstensi Joplin di aplikasi browser seperti Chrome dan Firefox. Di ekstensi tersebut kamu dapat memilih bagaimana kamu ingin clip sebuah halaman web disimpan, kamu juga dapat memilih di notebook mana kamu menyimpan clip tersebut, sebagaimana yang terlihat di screenshot dibawah ini.

Web Clipper Joplin
Tampilan fitur Ekstensi Web Clipper

2. Plugin

Plugins Joplin
Plugins yang dapat dipilih di situs Official Joplin

Joplin juga memiliki fitur plugin yang dapat digunakan untuk pengalaman mencatat yang lebih baik. Joplin memiliki lebih dari seratus plugin untuk memudahkan dalam pencatatan, Kamu dapat mendownload plugin disini Joplin Plugins. Kamu dapat mengakses fitur plugin atau menambah plugin yang telah didownload di menu Tools > Option > Plugins.

Plugin-plugin di Joplin tentu saja aman, karena setiap plugin dikembangkan oleh tim Joplin itu sendiri, dan juga beberapa kontributor khusus. Saya sendiri tidak terlalu sering menggunakan fitur yang satu ini, jadi, belum bisa mengulas lebih jauh perihal fitur plugin ini.

3. Pencarian (Goto Anything...)

Goto Anything... Joplin
Fitur pencarian Goto Anything...

Joplin memiliki fitur pencarian yang dapat memudahkan kamu dalam mencari kata-kata, tags, dan juga nama dari notebooks. Untuk membuka fitur pencarian tekan "Ctrl + P".

4. Import dan Eksport Catatan

Berbagai Pilihan Dimenu Import aplikasi Joplin

Apa kamu memiliki banyak catatan di Evernote, dan ingin dipindahkan ke Joplin? Kamu bisa dengan mudah memindahkannya dengan fitur Import dari Evernote, tapi prosesnya memakan banyak waktu, terlebih jika catatan kamu benar-benar banyak, karena dalam prosesnya kamu harus export file catatan kamu dari Evernote lalu baru di import ke Joplin, secara manual. Kamu juga dapat memilih untuk mengeksport catatan kamu ke format Markdown, HTML, atau dokumen PDF. Jika ingin lebih mudah dalam mengimport file, kamu dapat mengimport seluruh folder berisi file catatan dengan format Markdown atau HTML secara langsung.

Jika kamu berpikir untuk memindahkan seluruh catatan, atau berhenti untuk menggunakan Joplin, terdapat berbagai pilihan bagi kamu agar dapat menyimpan atau memindahkan catatan yang kamu miliki, Dan mengimportnya di aplikasi pencatatan lain.

5. Support Berbagai Media dalam Catatan

media gambar di Joplin
Media Gambar dalam Aplikasi Joplin

Joplin memilik support terhadap berbagai media seperti gambar, media audio, dan bahkan video, yang dapat kamu import dari komputer ke catatan yang kamu miliki.

Sinkronisasi dan Harga sinkronisasi Joplin Cloud

Menu Sinkronisasi di pengaturan Joplin

Joplin adalah aplikasi pencatatan gratis. File catatan juga tersimpan secara lokal di perangkat yang kamu pakai. Selain itu, Joplin memberi kamu pilihan untuk sinkronisasi antar perangkat yang kamu miliki, dengan menggunakan cloud servis yang dapat kamu pilih, seperti Onedrive, Nextcloud, WebDAV, Dropbox, Joplin Cloud, dan Joplin Server. Diantara pilihan itu tentu saja terbagi, ada yang gratis, dan juga berbayar.

Sinkronisasi gratis yang saya ketahui adalah Onedrive dan Dropbox. Joplin Cloud adalah Cloud server dari Joplin itu sendiri, namun sinkronisasi dengan Joplin Cloud tidaklah gratis, kamu harus merogoh kocek per paket yang ditawarkan dimulai dengan Paket basic dengan harga 2.99 euro (Sekitaran Rp 52.378) per bulan, paket Pro dengan harga 5.99 euro (sekitaran Rp 104.932) per bulan, dan yang terakhir paket Teams dengan harga 7.99 euro (sekitaran Rp 139.968) per bulan.

 
Paket Joplin Cloud

Dengan paket berbayar Joplin Cloud, kamu dapat berkolaborasi dalam catatan dengan pengguna Joplin lainnya, berbagi catatan secara online, dan memberi kamu penyimpanan sebesar 1 GB tapi dengan batasan upload 10 mb per catatan, ini untuk paket Basic, untuk kedua paket lainnya tentu saja lebih besar dari paket basic ini.

Dibandingkan dengan cloud servis lain Joplin Cloud menawarkan harga paket yang cukup merogoh kocek, namun bagi kamu yang ingin berkolaborasi dalam menulis dengan penulis lain yang menggunakan Joplin ini adalah pilihan yang tepat untuk menyinkronkan catatan kamu, karena fitur kolaborasi sendiri hanya tersedia untuk Joplin Cloud.


Joplin, aplikasi open-source yang simpel dan tidak terlalu rumit. Joplin adalah pilihan yang tepat untuk kamu yang mencari aplikasi pencatatan gratis yang mengutamakan keamanan privasi data yang kamu punya, memastikan kamu untuk mengontrol penuh atas data yang kamu miliki. Dengan end-to-end enkripsi yang memiliki metode enkripsi standar industri terbaik.

Dengan memiliki fitur yang mengizinkan sinkronisasi melalui layanan Cloud pihak ketiga memudahkan kamu untuk menyinkronkan catatan kamu ke perangkat lain yang kamu miliki. Namun, perlu digaris bawahi terdapat fitur yang tidak ada di sinkronisasi pihak ketiga tersebut dan hanya ada di Joplin Cloud, misalnya, fitur kolaborasi, yang memang eksklusif untuk Joplin Cloud.

Apakah kamu tertarik menggunakan Joplin setelah membaca ulasan ini? Atau masih akan bertahan dengan aplikasi pencatatan pilihan kamu?

Joplin aplikasi gratis yang mudah digunakan untuk membantu kamu mengorganisir catatan secara efektif!

6 Plugins Obsidian Terbaik untuk Menemani Pengguna Meningkatkan Produktivitas

6 Plugins Obsidian Terbaik untuk Menemani Pengguna Meningkatkan Produktivitas

Obsidian

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

Sebagaimana Artikel yang pernah di posting, Obsidian adalah aplikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi dan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna. Ditambah dengan dukungan komunitas yang aktif hingga kini, menjadikan aplikasi ini selalu up to date khususnya dalam pilihan fitur yang ditawarkan melalui plugins yang di buat oleh banyak pengguna dalam komunitasnya.

Ada kemungkinan lebih dari seribu plugins di Obsidian, setiap plugins memungkinkan pegguna menjadikan Obsidian alat yang sangat berbeda dari fungsionalitas awal yang ditawarkan.

Tidak akan ada skenario dimana disaat kita butuh sesuatu dan tidak ada plugin untuk itu. Setiap alat yang kita butuhkan untuk membantu dalam urusan catat mencatat pasti ada plugin nya dari mulai kalender, drawing boards, dan bahkan masih banyak lagi yang dapat di coba dan terapkan di aplikasi Obsidian.

Baiklah, disini saya akan mencoba membagikan 6 Plugins Obsidian Terbaik untuk menemani Pengguna Meningkatkan Produktivitas:

1. Style Settings

Bosan dengan tampilan yang itu itu saja? Ingin mengganti warna background, tampilan sidebar, atau ukuran dan jenis font? Gunakan plugin yang satu ini. Plugin yang dapat memungkinkan pengguna untuk mengkostumisasi user interface tema pada vault Obsidian yang sedang digunakan.

Tampilan Plugin Style settings, dalam gambar diatas terdapat setting dari 3 tema yang saya miliki.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

Tampilan Plugin style settings dalam tema, Shimmering Focus adalah nama tema yang saya gunakan di Obsidian saat ini.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

2. Dataview

Apa ingin membuat Obsidian layaknya database? Tentu saja bisa dengan menggunakan plugin yang satu ini. Dataview, plugin yang satu ini adalah salah satu plugin yang paling banyak digunakan. Plugin ini memungkinkan pengguna untuk mengakses, megelola, dan menampilkan data dari catatan yang ada secara dinamis. Ini berfungsi seperti mesin pencari dan database yang kuat untuk catatan. Plugin Dataview dapat digunakan untuk:

  • Membuat Queries
    • Mencari Catatan: Temukan catatan berdasarkan kriteria tertentu, seperti tag, folder, tanggal pembuatan, atau kata kunci didalam isi catatan.
    • Menampilkan List Catatan: Membuat list catatan yang memenuhi kriteria tertentu, misalnya, list semua tugas yang belum terselesaikan atau list semua catatan yang terkait dengan proyek tertentu yang sedang dikerjakan.
    • Menampilkan Informasi Tambahan: Tampilkan informasi tambahan dari catatan, seperti tanggal pembuatan, tanggal modifikasi terakhir, jumlah kata, atau mungkin tag yang berkaitan.
    • Menghitung dan Mengagregasi Data: Menghitung jumlah catatan, jumlah kata yang ada dalam catatan, atau melakukan agregasi data lainnya.
  • Membuat Tabel
    • Menampilkan Data dalam Format Tabel: Sajikan informasi dari catatan dalam format tabel yang rapi dan dapat dengan mudah dibaca.
    • Menyesuaikan Tampilan Tabel: Tentukan kolom mana yang akan ditampilkan, urutkan data berdasarkan kolom tertentu, atau tambahkan filter untuk menampilkan hanya data yang paling relevan. Membuat Grafik Data
    • Visualisasi Data: Membuat grafik sederhana untuk memvisualisasikan data dari catatan, seperti grafik batang untuk menunjukan jumlah catatan per bulan atau grafik garis untuk menunjukan perubahan data dari waktu ke waktu.
  • Menanamkan Hasil Query
    • Menampilkan Hasil Query di Catatan: Tanamkan hasil query Dataview langsung ke dalam catatan kalian, sehingga informasi dapat diperbarui secara otomatis.
  • Menggunakan Fungsi JavaScript:
    • Menyesuaikan Query: Bagi pengguna yang terbiasa dengan bahasa pemerograman khususnya JavaScript dapat menggunakan JavaScript untuk membuat query yang lebih kompleks lagi agar dapat menyesuaikan tampilan hasil query menjadi lebih baik.
Dataview

Contoh penggunaan Dataview untuk menampilkan hasil catatan yang disesuaikan berdasarkan Folder.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

3. Advanced Tables

Sebenarnya dalam Obsidian sudah ada fitur untuk membuat table dengan menggunakan formatting Markdown. Tapi jika ingin meningkatkan fungsionalitas dari fitur bawaan Obsidian dalam membuat dan mengelola tabel, Plugin ini menambahkan sejumlah fitur yang sangat berguna untuk membuaat tabel yang jauh lebih kompleks dan fungsional.

Mau tahu fitur apa saja itu? Mari simak dibawah ini:

  • Navigasi Mirip Ms. Excel: Memungkinkan pengguna untuk berpindah antar sel dan baris mengguanakan tombol Tab dan Enter, seperti di Excel.
  • Pemformatan Otomatis: Secara otomatis memformat tabel agar terlihat rapi dan konsisten.
  • Penambahan dan Penghapusan Baris/Kolom: Tidak perlu lagi membuat format secara manual dengan plugin ini pengguna dapat dengan mudah untuk menambahkan, menghapus, atau memindahkan baris dan kolom.
  • Penyortiran: Memungkinkan untuk mengurutkan baris berdasarkan kolom tertentu.
  • Penjajaran Kolom: Memungkinkan untuk mengatur penjajaran kolom secara efisien dan mudah.
  • Rumus Spreadsheet: Memiliki dukungan untuk rumus-rumus sederhana seperti SUM, AVERAGE, MIN, MAX, dan rumus sederhana lainnya. Tapi untuk penggunaanya sedikit lebih rumit dibandingkan di Excel karena rumusnya harus ditulis secara manual terlebih dahulu.
  • Ekspor ke CSV: Memudahkan untuk mengekspor tabel ke format CSV.
Advance Tables

Tampilan simple Advanced Tables.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

4. Longform

Bagi yang suka menulis, Plugin ini menjadi alat yang wajib diunduh. Long form adalah plugin yang dirancang khusus untuk membantu dalam menulis dan mengelola proyek penulisan panjang seperti novel, skenario, atau bahkan makalah akademik. Plugin ini menyediakan berbagai fitur yang sangat berguna untuk mengatur, menyusun, dan meninjau tulisan pengguna. Tertarik? Ingin tahu lebih jauh? Mari cari tahu fitur utama yang terdapat di plugin yang satu ini:

  • Manajemen Proyek Kepenulisan:
    • Membuat proyek kepenulisan baru dengan struktur folder yang terorganisir untuk draf, catatan, dan file lainnya.
    • Nah, dengan adannya fitur untuk mengatur catatan ke dalam bagian yang lebih spesifik seperti "Adegan" atau "Bab" memungkinkannya untuk dapat disusun ulang dengan mudah.
    • Adegan atau bagian Bab sudah tersusun rapi? Tinggal buat "manuscript" gabungan dari semua adegan yang telah ditulis untuk dapat melihat gambaran keseluruhann dari proyek kepenulisan yang sedang dibuat.
    • Selain kepenulisan panjang terdapat juga mode single-scene project untuk kepenulisan pendek seperti menulis cerpen.
  • Memulai Menulis:
    • Ingin menulis tanpa adanya distraksi? Mode fokus untuk meminimalkan gangguan dan membantu dalam berkonsentrasi pada tulisan.
    • Menentukan target kata untuk melacak kemajuan menulis pengguna.
    • Statistik penulisan untuk melihat berapa banyak kata yang telah ditulis dan akan mendapat notifikasi jika target kata tercapai.
Longform

Tampilan sidebar menu longform.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

5. Iconize

Apa ingin tampilan Folder atau catatan Obsidian lebih menarik? Plugin ini cocok bagi pengguna yang ingin sedikit mengubah tampilan Obsidiannya, khususnya dibagian Icon. Dengan plugin ini memungkinkan untuk menambahkan ikon kustom ke berbagai elemen. Berbagai elemen? Itu berarti bukan hanya folder ataupun icon catatan tapi juga ke judul, bahkan menambahkan nya langsung ke dalam catatan. Masih dirasa kurang dengan icon default yang tersedia? Iconize kompatible dengan icon pack populer, seperti FontAwesome, Remix Icon, dan lainya. Atau masih kurang juga? Pengguna dapat menambahkan icon pack secara manual melalui setting yang telah disediakan. Kustomisasi tampilan icon untuk menyesuaikan warna, ukuran, dan gaya yang dapat disesuaikan dengan preferensi pengguna.

iconize

Kumpulan Icon yang tersedia dan dapat dipilih.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

6. Kanban Board

Apa itu Kanban Board? Kanban yang berarti sinyal visual dalam bahasa jepang. Kanban digunakan untuk memanajemen proyek serta dirancang untuk membantu memvisualisasikan aliran tugas yang sedang dijalani atau lebih tepatnya untuk mengatur dan membantu tugas harian pengguna. Kanban board terdiri dari cards dan kolom-kolom untuk mengatur workflows. Misalnya mencatat ide untuk ditulis selanjutnya, Progress penulisan, dan tulisan yang sudah selesai. Cards dapat di pindahkan ke kolom lain sesuai dengan yang di inginkan agar dapat dengan mudah melacak kemajuan pengguna.

Tampilan Kanban Board beserta kolom dan cards

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.


Itulah 6 Plugins yang dapat dipasang untuk menemani Pengguna dalam meningkatkan produktivitas. Gimana? Obsidian itu aplikasi mencatat yang keren bukan? Tentu, aplikasi yang satu ini harus di coba. Semoga bermanfaat dan Terimakasih.
 Obsidian: Aplikasi Catatan Terbaik untuk Meningkatkan Produktivitas?

Obsidian: Aplikasi Catatan Terbaik untuk Meningkatkan Produktivitas?

Obsidian
Sumber Gambar: Official Obsidian

Dalam ulasan Obsidian ini, kita akan temukan apa yang dapat dilakukan oleh aplikasi catatan dan personal knowledge ini dan apakah aplikasi tersebut layak digunakan untuk catatan utama?

Hidup dalam era digital seperti sekarang, di mana informasi datang dengan begitu cepat dan dalam jumlah yang begitu besar, menjaga kinerja, produktivitas, dan mengorganisirnya menjadi tantangan besar. Sebagai posting pertama di blog baru ini, saya akan mengulas salah satu aplikasi mencatat favorit saya, yaitu Obsidian. Obsidian hadir untuk mengatasi masalah tersebut dengan menyediakan berbagai fitur yang kuat dan intuitif untuk membuat, mengatur, dan menghubungkan catatan serta ide-ide.

Apa itu obsidian?

Obsidian adalah aplikasi pengelolaan catatan serta pengetahuan yang inovatif dan serbaguna. Dibangun di atas konsep Markdown, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengedit catatan dengan cepat dan mudah menggunakan format teks sederhana.

Contoh syntax formatting Markdown yang didukung di Obsidian:

Basic syntak markdown formatting

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

Basic syntax markdown formatting

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

Dan masih banyak lagi syntax formatting Markdown yang dapat digunakan. Untuk selengkapnya, silakan cek tautan berikut:
Basic syntax formatting

Obsidian ini dibuat sebagai "Otak kedua" dan memiliki komunitas online yang masih aktif hingga saat ini. Ingin tahu fitur-fitur apa saja yang ada di Obsidian?

Simak dulu fitur-fitur menarik yang ada di Obsidian ini:

1. Interkoneksi yang kuat

Salah satu fitur menarik, Obsidian memungkinkan pengguna membangun interkoneksi antar catatan, membuat tautan, koneksi lintas, dan grafik pengetahuan yang saling terhubung. Ini membantu pengguna menjelajahi dan menyelaraskan ide-ide, serta mempermudah mengingat dan memahami informasi.

Tampilan catatan yang saling terhubung
Graph-view, tampilan setiap catatan yang saling terhubung.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

2. Fitur pencarian cepat

Dengan Obsidian, Pengguna dapat dengan mudah menemukan catatan apapun dengan fungsi pencarian yang canggih di Obsidian. Fitur ini sangat berguna untuk menemukan pemikiran dan ide-ide yang telah dibuat sebelumnya.

Fitur pencarian cepat
Tampilan fitur pencarian cepat.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

3. Plugins

Dari banyaknya fitur yang ditawarkan, plugins adalah fitur yang sangat saya sukai. Obsidian menyediakan core plugins bawaan seperti backlink, bookmark, audio record, tag views, dan canvas. Selain itu, terdapat beragam plugins buatan komunitas yang dapat diunduh untuk menyesuaikan aplikasi sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna, keren bukan?

Menu plugins komunitas
Tampilan menu untuk mengunduh plugins komunitas.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

4. Pengorganisasian yang fleksibel

Obsidian memungkinkan pengguna mengorganisir catatan dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengguna dapat membuat folder, subfolder, menggunakan tag, dan menerapkan label untuk membantu mengatur dan mengelompokkan catatan. Fitur plugins komunitas juga dapat meningkatkan fleksibilitas pengorganisasian.

Folder pengorganisasian catatan di Obsidian
Tampilan folder-folder di vault Obsidian saya.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

5. Modus Edit terbelah (split-screen)

Obsidian menyediakan modus tampilan split yang memungkinkan pengguna melihat dan mengedit dua catatan secara bersamaan. Fitur ini sangat berguna saat membandingkan dan mencocokkan informasi dari dua sumber berbeda.

Tampilan split-screen edit
Tampilan split-screen.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

6. Dukungan Komunitas

Seperti yang telah saya sebutkan diatas komunitasnya masih aktif hingga saat ini. Obsidian memiliki komunitas yang luas dan aktif di seluruh dunia. Komunitas ini sering berbagi tips, trik, dan panduan penggunaan yang mendalam. Pengguna juga dapat berbagi dan berdiskusi tentang metode produktivitas dan pengorganisasian yang efektif dengan pengguna lain. Menarik bukan?

Link Komunitas Obsidian

7. Antar Muka yang dapat disesuaikan

Kostumisasi antar muka Obsidian bukan hanya tentang tampilan yang aestetik semata namun juga agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan produktivitas pengguna disaat bekerja, menulis dan belajar supaya lebih efisien. Obsidian menawarkan banyak tema menarik, dan komunitasnya selalu menciptakan tema baru yang dapat dicoba.

Tampilan menu tema dari komunitas.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.


Obsidian adalah aplikasi yang ideal bagi mereka yang membutuhkan aplikasi produktivitas serbaguna dalam mengatur catatan dan ide-ide. Aplikasi ini juga cocok untuk penulis, terutama penulis fiksi fantasi, karena dapat membantu mengorganisir world-building dalam tampilan yang menarik seperti wiki. Serta Obsidian dengan fitur interkoneksi dan pengorganisasian yang fleksibel, sangat mendukung pembuatan peta konseptual yang kompleks, yang sering kali diperlukan dalam menciptakan dunia fantasi yang kaya. Misalnya, dengan menggunakan fitur backlink dan graph view, pengguna dapat melihat bagaimana ide-ide, lokasi, karakter, dan artefak magis saling terkait dalam narasi yang dibuat. Ini membantu dalam mengembangkan lore yang kohesif dan memastikan bahwa semua elemen cerita terjalin dengan baik.

Tampilan ala wiki di Obsidian
Tampilan ala wiki di Obsidian.

Sumber Gambar: Doc. Pribadi.

Awalnya, pengguna baru mungkin merasa sedikit bingung karena tampilan Obsidian yang polos dan kosong. Begitulah yang saya rasakan saat pertama kali membuka aplikasi ini, untuk membiasakan diri dengan semua fiturnya hanya memerlukan cukup waktu agar dapat beradaptasi. Namun, setelah terbiasa, pengguna akan mulai menyukai dan menguasai fitur-fiturnya.

Disini saya akan sedikit menjelaskan sebuah konsep dasar yang akan di temukan di Obsidian yaitu "Vault". Apa itu vault? Vault adalah semacam workspace atau penyimpanan utama untuk catatan pengguna. Pengguna dapat membuat banyak vault sesuai keinginan.

Perlu diketahui Obsidian menyimpan file catatan yang ditulis di penyimpanan lokal, itu artinya tersimpan di file komputer sendiri dan catatan-catatan tersebut selalu dapat diakses serta di edit kembali sesuka hati, bahkan walaupun pengguna tanpa sengaja menghapus aplikasi Obsidiannya. Pengguna diberikan kendali dan kepemilikan penuh atas catatan tersebut dan dapat melakukan backup secara manual ke penyimpanan cloud. Obsidian juga menyediakan fitur sinkronisasi berbayar yang disebut Obsidian Sync.

Bagaimana cara mengunduh Obsidian?

Obsidian tersedia untuk berbagai platform, termasuk:

  • Windows
  • MacOS
  • Linux
  • Android
  • IOS
Selain mendownload di App Store. Pengguna dapat mengunduh langsung di situs resminya di link dibawah ini. Official site Obsidian

Apakah Obsidian bagus digunakan sebagai catatan utama?

Obsidian adalah aplikasi yang layak dicoba. Aplikasi ini mudah digunakan, memiliki banyak fitur canggih, dan menawarkan fleksibilitas tinggi. Penggunaan format Markdown mungkin menjadi tantangan bagi sebagian orang, namun format ini mudah dipelajari dan dapat membuat tulisan terlihat lebih menarik.

Obsidian sangat layak dipertimbangkan sebagai aplikasi pencatatan utama. Fitur-fiturnya yang lengkap dan fleksibilitasnya membuatnya dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan, mulai dari diary harian hingga catatan pelajaran. Semoga tulisan ini bermanfaat. Terimakasih.